Review : Serenade Biru Dinda



Serenade Biru Dinda

Judul Buku : Serenade Biru Dinda
Penulis : Asma Nadia
Tebal Buku : 183 halaman
Penerbit : Mizan
Tahun Terbit : Oktober 2001 (cetakan IV)
Genre : Novel Remaja Islami


Serenade Biru Dinda adalah salah satu karya penulis produktif Asma Nadia, menceritakan tentang perjalanan seorang remaja perempuan bernama Dinda yang berjuang menghadapi hidup yang keras di lingkungan prostitute. Ceritanya dapat menjadi inspirasi untuk menemukan jati diri dan usaha untuk berkembang menjadi seseorang yang tetap lurus bahkan di lingkungan yang tidak mendukung. Novel ini terdiri dari 17 chapter. Packaging nya tidak terlalu istimewa, jika ada di etalase mungkin ini bukan yang akan menarik mata pada pandangan pertama, namun sepertinya nama asma Nadia cukup untuk menjadi jaminan isi buku. Sesuai dengan sasaran pembacanya, yaitu remaja, maka isinyapun tergolong ringan, cocok untuk pembaca pemula, didalamnya juga terdapat ilustrasi yang membantu pembaca untuk membayangkan seperti apa scene yang sedang terjadi.



Sinopsis (awas spoiler)

Dinda adalah seorang remaja miskin putus sekolah yang hidup di lingkungan prostitute, ayahnya mulai menjadi seorang pemabuk setelah terkena PHK, ibunya seorang tukang laundry manual yang sakit-sakitan, dinda memiliki seorang kakak yang di panggil Bang Hasan, seorang buronan polisi, serta dua adik yang masih kecil bernama Ninik dan Imad. Gang rumah dinda jika malam hari berubah menjadi gemerlapan untuk menyambut mbak-mbak cantik memanjakan diri. Untungnya ada Mpok Minah, seorang pemilik warung gorengan yang terkadang membantu Dinda, Mpok Minah sudahmenganggap Dinda sebagai anaknya.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Dinda bekerja sebagai pengamen (sebelumnya dia loper Koran tapi dipecat), selepas mengamen dinda akan menggantikan pekerjaan ibunya menyetrika pakaian laundry. Saat bapak pulang seringakli terjadi pertengkaran karena bapak memaksa meminta uang untuk membeli miras, secara umum bisa dibilang keadaan di rumah dinda sangat kacau.
Dulu sebelum bapak di PHK, beliau adalah orang yang sangat baik, walaupun hanya keluarga sederhana semua masih berjalan dengan baik. Dinda juga merasakan kehidupan anak normal, menghabiskan waktu dengan bersekolah dan bermain. Salah satu sahabatnya adalah Sarah seorang bule Blasteran yang kaya raya, sayangnya sarah harus pergi karena mengikuti perintah Mom (panggilan sarah untuk ibunya) menjadi artis.
Waktu terus berlalu, keadaan ibunya semakin memburuk hingga harus dibawa kerumah sakit (dan akhirnya meninggal), adiknya ninik juga mengalami gejala sakit yang sama seperti ibunya sehingga harus segera dirawat, bapak semakin parah dan mengamuk jika kalah judi, hingga akhirnya dinda menyerah pada tawaran Tante Ros, germo di gang preti, untuk terjun sebagai mbak mbak cantik walaupun sebenarnya dia tidak mau. Di debut pertamanya, dinda bekerja dengan menemani orang minum, namun semakin larut malam keadaan semakin tidak terkendali, dinda nyaris mengalami pelecehan, untungnya ada seorang berpakaian hitam menyelamatkannya dan memintanya lari. Kejadian itu menjadi pukulan berat untuk dinda sehingga dia menangis hingga subuh memohon pengampunan Alloh.
Esoknya dinda kembali kepekerjaan lamanya yaitu pengamen. Tanpa disengaja ada seorang pencopet yang menubruk dinda hingga dia nyaris menjadi bulan bulanan massa, kejadian itu mempertemukannya dengan mbak Ratih, saudara salah satu teman dinda yang bernama nungki. Mbak ratih diceritakan adalah orang yang berkecukupan dan agama baik, suaminya bernama Bang Iman seorang Insinyur sekaligus pemuka agama. Dari mbak Ratih inilah kemudian dinda mendapat pelajaran agama.
Seiring berjalannya waktu dinda mulai berhenti mengamen dan beralih profesi menjadi guru TK di sekolah ang didirikan mbak ratih. Hingga suatu hari dinda mendapat berita bahwa sarah yang sudah menjadi artis sedang sakit, dengan menyamar sebaga perawat sarah akhirnya dapat menemui sarah. Sejak saat itu sarah dan dinda berhubungan kembali. Ditengah kebahagiaan itu dinda kembali diterpa musibah, gang preti kebakaran dan menewaskan bapak serta merengut sisa harta benda yang dimiliki. Sehingga dinda dan kedua adiknya menjadi yatim piatu.
Tanpa diketahui dinda, kedua adiknya, ninik dan imad telah diambil oleh bang hasan kakaknya, bang hasan juga mengirimkan surat untuk mengabarkan keadaan mereka. Namun surat surat itu selalu di ambil oleh tante ros sebelum dinda sempat membaca. Hingga di suatu siang setelah dinda untuk pertama kalinya dinda berhasil mebaca surat yang dikirimkan bang hasan, dinda di culik.
Di bagian akhir konfliknya berjalan cepat, ternyata si penculik adalah tante ros dan pacarnya. Dinda diselamatkan oleh bang hasan yang kemudian terbukti tidak bersalah. Tante ros meninggal ketika menyelamatkan dinda dari tembakan. Polisi menangkap komplotan penjahat itu setelah sarah meminta bantuan pada linknya seorang petinggi kepolisian. Di akhir cerita semua hidup berbahagia. Dinda mendirikan TK, sarah meninggalkan dunia keartisna dan membantu dinda mengurus tk sekaligus sebagai penyandang dana. Bang hasan bekerja sebagai pelayar di kapal, dan mom menjadi artis.

My review

Ini novel kontennya baik, ringan, enak untuk sekali duduk, dan cukup menyentuh. Pelajaran moralnya juga lumayan (berat hahaha), kalo secara psikologi aku ga yakin karakter dinda bisa muncul, karena karakter dinda diceritakan sebagai manusia seperti sempurna hehehe. Dinda menjadi semacam tokoh ideal yang pantas jadi panutan sesuai dengan tujuan novelnya, tapi jadi terasa kurang realistis saja buatku , alur ceritanya sendiri adaalah campuran, plotnya untuk beberapa kondisi rasanya berjalan terlalu cepat sehingga terasa seperti terburu-buru. Namun dari segi isi aku tetap akan merekomendasikan buat di  baca sih. Kalo boleh kasih saran nih, tampilan bukunya bisa dibuat lebih menarik kali ya. Itu aja sih.

Kalau menurutmu gimana?


Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Molas