Review : Molas



Judul Buku : MOLAS
Penulis : Andryan Suhardi
Tebal Buku : 216 halaman
Penerbit : Gramedia 
ISBN : 978 – 979 – 22 – 8440 – 9
Tahun Terbit : Mei 2012

Genre :  Novel Teenlit


Molas adalah karya ketiga dari Andryan suhardi, menceritakan tentang Devilia cahyadi seorang anak kaya bin songong yang suka bikin ulah dalam menjawab tantangan mengelola pasar swalayan milik keluarganya. Ceritanya sangat khas teenlit, ringan, dan remaja banget. Jalan ceritanya sangat “labil” khas remaja, dan berapi api khas teenlit. Huruf capslock digunakan untuk membuat penekanan pada kalimat kalimat teriakan, tenlet banget kan?. Novel ini terdiri dari 17 chapter  utama, disertai prolog dan epilog. Covernya juga angat hits, pink kalem dengan ilustrasi cewek SMA di depan supermarket dan di highlight dengan lapisan glossy.  Lumayan eye catching. Pokoknya sangat teenlit deh.  




Sinopsis (awas Spoiler)

“Makanya Mas, kalo punya akal budi itu dibudidayakan dong biar cerdas! Apa lo mikir tampang gue nggak mampu makan ditempat ini, sampe lo ngeremehin gue?!”. Sudah jadi karakter Devilia cahyadi untuk jadi songong, dengan kekayaan turunan, cantik menawan, dan otak encer, Devilia merasa bisa melakukan apapun. Untungnya sahabatnya yang bernama hadi setiani, si cewek keluarga biasa, sering mengingatkan Devilia bahwa dia bukan lagi konglomerat, tapi cucu almarhum konglomerat yang tinggal punya dua swalayan. 

Cerita dimulai ketika Devilia bertengkar dengan Veny, ketua  OSIS di sekolah Devilia karena masalah pemilihan putri sekolah. Bagi Devilia acara tersebut di anggap murahan sehingga menyinggung Veny yang tengah sibuk menggalang dana untuk menyukseskan acara tersebut, mereka yang memang sudah sejak lama tidak akur akhirnya terlibat adu mulut hingga berakhir dengan Devilia memukul veny hingga pingsan. Akibatnya Devilia di skors hingga waktu yang tidak ditentukan. Ketika pak supardi, ayah Devilia, menanyai Devilia tentang kejadian itu, Devilia justru menyingung sang ayah dengan mengatakan pekerjaan pak supardi mengelola supermarket sangat mudah, bahkan bisa dilakukan dengan kemampuan anak SMA.  

Devilia diberikan tanggung jawab menjalankan Molas di jalan kemodisan. Dengan syarat tidak bolehmenggunakan fasilitas pribadi seperti mobil, tugasnya hanya menjaga agar Molas tetap berjalan selama dua minggu. Untuk itu Devilia akan didampingi oleh Purwaka, orang kepercayaan pak supardi. Hari pertama diawali dengan perkenalan Devilia dengan staff seperti manager Molas, pak agung, vitasya – sekertaris pak agung-, juga cosi, si cowok karyawan magang. Satu persatu kekacauan dilakukan oleh Devilia, termasuk memutar music trance dance dengan suara keras hingga salah satu pelanggan setia Molas bernama Pak sander kumat sakit jantung.

Satu persatu masalah mulai dihadapi oleh Devilia, vitasya menawarkan produk minuman baru pada Devilia, dan disetujui. Namun minuman tersebut ternyata bermasalah karena sudah kadaluarsa dan mengakibatkan ada konsumen keracunan hingga harus dibawa kermah sakit. Di lain waktu ada kasus pencurian yang dilakukan seorang anak kurang mampu , barang yang dicuri adalah alat tulis. Disana kebijaksanaan Devilia mulai terlihat. Devilia juga membuat anak pengunjung menangis saat Devilia menjadi mascot Molas, hingga terakhir menyebrang jalan tanpa pedul dengan lingkungan.

Pak purwaka yang sudah gatel dengan sikap Devilia akhirnya berbicara denganmya “Kamu, sungguh punya masalah besar, Dev!. Masalah kepribadian dan perilaku. Terkadang kamu bisa bijaksana, tapi seringkali kamu egois, ceroboh, dan teledor. Ingat dev. Sebenarnya kamu sangat mampu menjadi orang yang lebih baik dari pada sekarang”
“mulai dari mana?” cibir Devilia
“Coba mulai dengan mengucapkan terimakaih pada Cosi, Dia telah menyelamatkan kamu dari terjangan motor tadi. Dia sendiri lecet-lecet tangannya.” Perkataan pak Purwaka itu embuat Devilia mulai merenung.     

Setelah itu satu persatu kejadian terus bergulir, karyawan bernama bu sinta yang sudah sangat loyal pada Molas namun harus dipecat, penipuan supplier ikan yang dilakukan oleh orang dalam, hingga perebutan posisi untuk melakukan presentasi pada pak sanders yang berniat menjadi donator Molas. Cerita juga di selingi dengan Devilia yang membatu hadi setiani demi membahagiakan ibu hadi setiani di akhir hayat. Diakhir cerita ditutup dengan cosi, yang sebenarnya adalah orang kaya juga, bilang suka pada Devilia. (endingnya ga usah diceritain lengkap deh, biar kalian kepo hahaha).

My Review
"Komentarku untuk Molas. Sangat Teenlit."
Ceritanya asik sih, karena ini adalah teenlit jadi sah-sah aja alur dan penokohannya tidak biasa, alias sangat di dramatisir dan dibuat hiperbolik. Walaupun halamannya diatas dua ratus, menurutku ini adalah novel yang bisa dibaca sekali duduk. Masing masing babnya hanya terdiri sekitar tiga sampai enam lembar, jadi memang ceritanya sangat dinamis ya. Konfliknya berjalan seru dan tidak membosankan, rasanya kaya roller coaster tapi tidak ada bagian yang terburu buru, jadi secara umum kita akan enjoy. Yang aku suka adalah walaupun setiap novel teenlit hampir pasti karakter tokohnya princess wannabe, tapi karakter tokoh  Devilia yang rada demonic tidak berubah walaupun sudah menjalani masa dua minggu di Molas. Jadi kesannya realistis aja, mengesampingkan cirikhas teenlit yang drama, si Devilia diceritakan bisa mengambil pelajaran dari dua minggunya diMolas dan sedikit menjadi lebih baik, namun tidak merubah karakter utamanya yang songong, di akhir ceritapun dia tetap songong.   

Jadi ini direkomendasikan buat di baca?. Iya, buat kalian yang penghobi teenlit ini bakal kalian banget. 

Oke, jadi coba kalian baca lalu tulis di komentar gimana menurutmu ceritanya ?

Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya