Mengenai melupakanmu

Aku masih ingat kapan mulanya. Adalah hari saat aku memutuskan melepaskanmu. Semuanya semakin menjadi jadi saat aku memutuskan melupakanmu. Malam-malamku semakin penuh dengan mimpi buruk.

Dulu kala aku mencari tau, katanya arti melihatmu mati adalah karena aku takut kehilanganmu. Semacam unfinished story yang mengakibatkan ketakutan jika kamu pergi. Jujur saja aku belum terlalu yakin apakah aku suka padamu, apakah aku cinta padamu. Aku bukan manusia melankolis yang peduli pada perasaan, rasa bagiku adalah sesuatu yang ada dalam kontrolku, yang di putuskan oleh otak. Maka aku membuat keputusan, setelah dua kali mimpi buruk kematianmu, aku bilang aku suka padamu. Jujur, aku tidak peduli pada responmu, sejak awal aku hanya ingin melepasmu. Yang aku lakukan adalah memutus rantai yang belum selesai, melengkapi unfinish story itu. Agar otakku siap melepasmu.

Aku ingat, setelah kejadian itu kita berkomunikai baik. Tetap baik. Namun pada akhirnya kita hilang kontak juga. Siapa yang peduli?, aku bahkan sudah menghapus nomermu sejak lama.

Hingga suatu hari, mungkin sebulan yang lalu, kamu menghubungi lagi. Kali ini, aku memutuskan melupakanmu. Semua hal yang berkaitan dengan kontakmu aku bumi hanguskan. Aku bahkan sudah lupa digit nomer terakhimu.

Lalu mimpi mimpi buruk itu datang.

Lebih buruk dari yang sebelumnya. Lebih sering dari yang sebelumnya.

Apa yang harus aku lakukan?

Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya