Dear T

T, apa kabar, baik kan?. Semoga ketidakmunculanku di lab selama ini sudah cukup buat mengurangi tensi marahmu ya. Aku selama ini sengaja menghilang, berharap bisa mengurangi marahmu dan menjernihkan suasana. Hemm, aku ndak tau apa kata anak lab tentang kabur ku, egois mungkin wkwkwk. Tapi its okay, prioritasku adalah kamu memaafkan aku, bagaimana anak lab menganggapku, itu urusan belakangan. Aku memilih ambil resiko ini. You know why? Karena aku menganggap kamu saudaraku.

Maafin aku, yang ndak bisa mengikuti kenginginanmu buat ndak kenal. Km saudaraku, bagaimana mungkin aku bisa bersikap ndak kenal. Kita wes melawati banyak pait manis di lab, lembur bareng, pulang subuh, saur bareng. Ngga mungkin aku bersikap tidak kenal.

Ndak peduli bagaimana respone km, km tetap saudaraku, sampai kapanpun. Sampai kapanpun, insaalloh.

Semoga entah kapan, sampean berkenan memaafkan aku (dan jujur aja aku belum paham sampai sekarang, kita itu ada masalah apa. Kalau soal sampean takut kehilangan temenmu yang itu, semoga akan ada waktunya sampean sadar, aku ndak pernah terfikirkan ngambil sahabatmu) dan berkenan kenal aku lagi

Selamat wisudanya, dan semoga didekatkan dengan yang di harapkan.amin

Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya