Beda Wibu dan Otaku



Aku sedang ingin berbicara, Jadi kamu jangan nakal, *aku lagi ngomong sama google, biasa nih lagi males ngetik, jadi aku pake google speak* oke. Oh ya terus aku mau cerita, tolong tulis ya Tolong ketik!
Ada seorang temanku, dia itu juga penggila Jepang-jepang lah, hal-hal kaya komik, anime, game, budaya apapun lah seperti itu. aku sebenarnya juga sangat suka Jepang, terutama animenya kalau untuk budaya yang gak terlalu *aku hard fans nya kakashi hateke #naruto#, sayang cuma anime 😭😭😭😭😭😭*.
Nah ceritanya itu, aku lagi kangen sama temenku tersayang itu, lagi chat karena dia hidup di negeri antah berantah *eh malah curhat 😆😆😆😆* dan memang anak itu sangat mengesalkan *tapi ngangenin, ups! 😱😱* jadi kalau lagi ngobrol gitu, apa ya Pengen lempar sepatu ajalah sama ini anak. terus suatu hari dia tuh ngatain aku wibu.
Maka aku mulailah mencari pengertiannya, perbadaan wibu sama Otaku. Kan kalau otaku udah cukup sering mendengar.
Dan ternyata ada sedikit perbedaan antara wibu sama Otaku, wibu itu ternyata lebih konyol daripada otaku. Padahal selama ini aku kalau udah ketemu sama otaku udah merasa tuing tuing. Dan ternyata wibu lebih parah dari itu, bayangin aku dikatain wibu. Dasar, siapa yang wibu, ngatain sini wibu 😒😒😒.
Ini dari http://dynamicty.blogspot.co.id/2016/02/perbedaan-otaku-dan-weeaboo-wibu.html?m=1 *blog punya orang*

Otaku adalah sebutan bagi orang yang teramat berdedikasi pada kegemarannya, biasanya identik dengan orang menggemari anime, manga/comic, videogame, superhero, music, dll. Istilah Otaku dalam versi barat adalah Geek yang juga dianggap terlalu menggemari gadget, internet, dan seputar hal-hal tersebut. Sebetulnya ada bermacam jenis otaku tergantung kegemarannya, contoh: Manga wota, Seiyuu wota, Idol wota, Maid wota, Train wota, Figure wota, Anime wota, dll.

Weeaboo alias wibu adalah orang yang senang mempertontonkan dirinya ‘sangat jepang’, melebihi orang jepang asli. Mereka sebetulnya orang yang sangat terobsesi dengan jepang, bertingkah seperti orang jepang dan seolah sedang tinggal di jepang, bersifat seperi orang jepang, berbicara dengan gaya jepang dg segala istilah-istilah ajaib terupdate-nya. Padahal mereka sama sekali bukan orang jepang, bukan warga negara jepang, dan gak tinggal di jepang.

Untung aja aku lagi kangen sama kamu, kalau ngga mungkin udah aku lempar sepatu ngatain aku wibu, tapi emang suka Naruto sih, tapi mungkin  aku dalam level Otaku, ngga sampai level Wibu. aku suka Bahasa Jepang tapi ngga tergila-gila sama budayanya, Aku suka belajar bahasa asing soalnya.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya