In four days: identity

Sudah empat hari aku nggak nulis, terakhir mungkin kamis, sedang sekarang udah senin. Sebenarnya aku nggak sangat sibuk juga, tapi last week end aku jalan ke batu. Cari angin segar jadi yaa so sorry mimin sepuluh tahun lagi, aku lupa cerita :-)

Berhubung aku udah lupa mau cerita apa ( sekarang tanggal 7/2/17), padahal aku mau ceritain minggu lalu jadi yaaa, aku kasih cerita lain ya.

Kemarin magrib aku lihat bintang di langit yang teraaang banget which is ini sebenarnya adalah venus hahaha, tapi no matter ya aku suka lihatnya. Selepas shalat di masjid aku langsung ambil jaket dan naik ke balkon menikmati malam yang tenang

Baru lima menit di atas, ada orang yang tiba tiba muncul, dari gelagatnya sih nih anak nggak ngerti di balkon ada orang, panggil dia Ovi ya. Si Ovi terkaget kaget tau ada aku di sana, sepertinya dia perlu waktu sendiri sama seperti aku yang  perlu charging emosi lewat lembutnya udara malam.

Dan aku bertanya ke Ovi
"Kok kesini juga?"
"Iya, di bawah ramai lagi pingin nyepi aja." Jawab Ovi
Aku bertanya lagi
"Emang kenapa Vi?"
"Nggak ada apa apa sih, sebenarnya tadi itu di bawah..." dan Ovi bercerita

Kelihatannya dia sedang kurang klik mengenai sesuatu, sehingga dia memilih mengulur waktu untuk memulai sesuatu itu. Sesuatunya apa aku nggak bisa kasih tau, yang aku mau kasih tau moral value nya.

Di dunia itu ada banyak jenis manusia, dengan berbagai jenis sifat dan karakter tentunya. Mayoritas dari sifat dan karakter itu di bangun oleh lingkungan, terutama keluarga dan pertemanan, sisanya adalah bagaimana individu tersebut memenejemen diri.

Dalam bahasan psikologi umumnya manusi dari kereaktifan terhadap lingkungan di bagi menjadi tiga, pertama inteovert, kedua ambivert, dan ketiga ekstrovert.

Introvert

Introvert atau Introversion adalah kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Aku sih mendeskribsikan sebagai orang yang memiliki dunia dalam hening. Mereka adalah manusia yang lebih banyak berpikir dan lebih sedikit beraktifitas. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam kesunyian atau kondisi yang tenang, daripada di tempat yang terlalu banyak orang. biasanya di asosiasikan dengan ketenangan dan pemikir. Beberapa orang mengasosiasikan sebagai pemalu tapi aku pribadi tidak setuju.

Ambivert
Ambievert atau Ambiversion adalah kepribadian manusia yang memiliki 2 kepribadian, yaitu Introvert dan Extrovert. Manusia dengan kepribadian ambievert dapat berubah-ubah dari introvert menjadi extrovert, atau sebaliknya. Memiliki kepribadian ambievert ini bisa dibilang baik, karena manusia tersebut bisa fleksibel untuk beraktifitas sebagai introvert ataupun extrovert, serta dapat berinteraksi dengan introvert dan extrovert dengan baik
ambivert di asosiasikan dengan sifat moody. Aku mengklasifikasikan diri sendiri sebagai golongan ini, aku bisa menjadi banyak omong sedang di lain waktu diam.

ekstrovert ekstrovert atau Extraversion merupakan kebalikan dari Introvert. Manusia dengan kepribadian extrovert lebih berkaitan dengan dunia di luar manusia tersebut. Jadi manusia yang memiliki sifat extrovert ini lebih cenderung membuka diri dengan kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak beraktifitas dan lebih sedikit berpikir. Mereka juga orang-orang yang lebih senang berada dalam keramaian atau kondisi dimana terdapat banyak orang, daripada di tempat yang sunyi. asosiasikan dengan suka nongkrong bareng dan rame rame.

Kembali ke si Ovi nih ya, Ovi mendeskribsikan dirinya sebagai seorang yang ada antara introvert dan ambivert. Ovi bisa cerewet di antara pendiam dan menjadi pendiam di antara orang cerewet. Ovi sama halnya aku juga membutuhkan waktu sendiri untuk menikmati hari, masalahnya kadang para ekstrovert berfikir bahwa tindakan menyendiri itu aneh. Sebenarnya hal itu sama saja dengan bagaimana introvert berpikir para ekstrover itu berisik.

Moral value nya adalah, setiap orang harus belajar memahami lingkungan, jangan memaksakan keinginan kita sehingga berpikir yang lain salah, pasti para introvert tak suka di bilang aneh, sama halnya para ekstrovert tak suka di bilang berisik. Kita perlu menempatkan diri pada posisi yang baik.

Sudah cukup panjang nih, buat Ovi kamu berhak menikmati duniamu, dan apa yang orang fikir tentangmu, anggap hanya omong kosong. U are special.

Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya