Thats

I dont think I need to explain everything about my life to all of them. Kurasa ya, jujur saja pasti bisa difikirkan, bahwa, menghabiskan empat jam di jalan hanya untuk menyiram bunga, apakah logis? Jika tidak logis, tidakkah kamu ingin bertanya mengapa? Pernahkah kamu berfikir bahwa artinya orang lain itu merasa permasalahannya tidak bisa di jelaskan padamu, atau kamu memang memilih menerima mentah mentah?.

Udah. Itu aja.

Maka kenapa aku pulang, apa alasannya, aku lebih suka memberi alasan bodoh. Toh apa pedulimu? Seperti persis, aku yang selalu di bilang tidak peduli. Clear?

"Alasan ga masuk akal, pulang karena nyiram bunga"
"Kamu ga bisa memenejemen waktu dengan baik"
"Sudahlah, dia juga ngga akan mendengarkan kata katamu. Kasih aja dia contoh"
"Bla bla blaaaa"

Who care, aku malas menjelaskan, konsekwensinya, ya sudah, kalian tidak akan memahami apa yang terjadi. Konsekwensi lainnya adalah kalian akan tetap berfikir begitu. So what hahahh. Aku memilih ini, membagi rasa sakit yang tak perlu pada orang yang tak peduli, untuk apa? Iya aku memang membiarkan kesalahpahaman ini. Aku memilih begitu. Aku membiarkan kalian berfikir bebas tentang saya, persis sebagaimana aku malas menjelaskan.

Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya