Day 2: Selamat datang di Wiyurejo

Hari pertama sudah di lewati, masuk hari kedua(19/1/17). Setelah antri mandi yang lamanya berjam jam (pendidikan untungnya di dahulukan hehehhe) dan sarapan pagi pake sambel trasi, sayur asem dan dadar jagung, kita siap untuk memulai kegiatan.
Jam sembilan aku, monik, dan ulvry mewakili divisi pendidilan, serta ulya dan devi mewakili divisi kesehatan mulai melangkah (ciee melangkah, ngomong aja jalan weeww) ke MI #dan emang dalam pengertian jalan kok karena jarak kos ke MI cuma seratus meter hehehe #.
Di MI kami tidak bertemu langsung dengan kepala sekolah, karena beliau sedang berhalangan, kami bertemu dengan wali kelas lima.
Yang kami bicarakan antara lain mengenai konfirmasi perizinan fun learning, pengajaran di kelas, lomba dan bantu bantu (which is it means that we gonna be babu).
Selesai dari MI kita moving ke kantor desa untuk pembukaan secara resmi KKN (penerimaan kita di desa dan pengarahan oleh perangkat desa).
Bapaknya memberi wejangan apa yang boleh atau tidak boleh, contoh nih jangan keluar malam malam, jangan merusak barang di kosan (karena ini adalah satu satunya rumah yang mau menerima kami anak KKN untuk menginap, kalau kami bikin masalah kan kasian anak lain). Yang lain nih kalau ada masalah dengan warga desa jangan di hadapi sendiri, biar dimediasi perangkat desa karena ada pengalaman di Pujon Selatan ada bentrok. Daan masih banyak yang lainnya.
Pak kades juga berpesan untuk kita bisa membuat proker yang bagus, yang mana proker itu akan terus bertahan forever nggak hanya waktu KKN. Seperti membantu desa mempersiapkan desa sebagai desa wisata (contohnya kita bantu bantu promosi).
Selesai dari kantor desa kami anak divisi pendidikan gerak untuk radiv, bahasan kita kali ini lumayan banyak, yaaahh real prokernya melenceng dari rencana awal jadi banyak yang masih perlu di kaji ulang. Nggak terasa waktu udah jam satu lewat, karena kita belum sholat ya udah kita bubar. Rapat lanjut nanti.
Sampai kos kita sholat dhuhur. Waktu sholat nih kepala udah blayang ke mana mana, lapar banget. Biasa aku makan jam sebelas atau dua belas, jadi bisa laah sehari makan duakali. Disini kami makan pagi, sama malam. Jadi kalo siang gini lemes. Maka kita muter cari gorengan dan ketemu cilot juga. Alhamdulilah perut terganjal dengan baik (dan aku mules sekarang, tandanya makan siangku ini salah. Besuk ngga lagi deh).

Semilir angin gunung ditambah perut kanyang memang perpaduan yang pas buat bikin ngantuk, dan begitulah kami memilih duduk di kamar (ngarepnya sih bisa tidur, tapi dengan lima orang di kamar yang hanya ada space 1.5x1.5 yaaa sulitkan. Buat duduk aja ngga nyaman). Ngga terasa tiba tiba udah sore aja, maka waktunya rapat besar dimulai.

Rapat besar kali ini membahas mengenai progres masing masing divisi seperti biasa, divisi yang masih repot sepertinya adalah ekonomi produksi (kasian mereka, hampir separuh proker mereka di revisi sama pihak desa). Rapatpun selesai, di lanjutkan makan sore sekaligus malam. Dan menunya aku ngga sesuai, lagi lagi aku hanya makan sedikit.

Magrib berkumandang, dan kita kaya barisan bebek moving ke mushala depan kos buat sholat berjamaah, sepulangnya dari mushala anak anak warga sudah berkumpul untuk belajar bersama. Oh iya ada yang ingin aku garis bawahi di sini. Pertama, jangan paksa sistem belajar ke anak, ada banyak jenis tipe cara anak belajar, beberapa dari mereka visual, yang lain mungkin audiotori. Jangan paksakan anak audiotori untuk belajar ala visual, sama halnya jangan paksa anak visual belajar ala audiotori. Parahnya banyak orang tidak memahami atau tidak mau tahu mengenai hal ini. Maka anak audiotori yang kesulitan menulis di cap bodoh (kebanyakan metode kita adalah text book, yang mana hal ini sulit untuk anak audiotori). Pasti hal yang sama terjadi jika anak visual di paksa belajar ala audio (untungnya tipe pembelajaran audio jarang di gunakan di sini). Daaan, mereka yang tidak sesuai tipe belajarnya mendapat nilai kurang baik, labeling di mulai, hanya soal waktu sebelum mereka akan mulai di bully. Lalu krisis kepercayaan diri terjadi, kalian pasti tau apa yang akan terjadi selanjutnya, karena bully menjadi makin akrab di telinga kita. Semoga semuanya bisa di perbaiki ya

Selamat malam dan selamat tidur :-)

Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya