Who will leave me as soon as possible

Sekarang sudah waktunya untuk saling mengucapkan salam.
Mengatakan sampai jumpa nanti, di waktu yang akan datang.
Semoga bukan selamat tinggal, semoga bukan salam untuk berpisah.
Katamu, mengapa barus say goodbye, mengapa tidak say hallo?

Apakah setelah ini masih bisa, apakah setelah ini masih bisa?

Masihkah kita akan saling menjaga janji janji kita, atau kita akan saling melupakan?

Tak ada alasan khusus mengapa kamu  berharga bagiku, kamu istimewa hanya karena kamu adalah kamu. Atau mungkin karena banyak frasa yang menjadikan banyak hal terwakili kata kita, kita yang egois, kita yang pemarah, kita yang pemikir, kita yang semaunya sendiri, dan seluruh kita kita yang lain.

Masih adakah kita selepas ini, masihkah?

Kamu bukan salah satu permata terbaik yang aku temukan di pulau antah brantah. Tapi apakah kamu ingat, saat aku bercerita padamu bahwa aku sedang duduk di balkon memandang langit. Kamu tak ada di sana, tapi rasanya dekat bagiku. Entah mengapa, hal sederhana seperti itu membuatku merasa tak perlu menyebutmu dengan permata jenis apapun, karena kamu lebih berharga dari itu.

Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya