H-5 : Yakin?

Post kali ini, hitung mundurnya ga aku tulis di Line, kenapa? Sengaja aja, biar orang tertentu yang baca. Khusus! Karena ini sedikit privat. Hahaha. Tapi buat yang buka blog, boleh kok baca :)

Temanya bukan skripsi ya, tapi kehidupan kampus. Di semester akhir.

Jadi kira kira begini, sebagai mahasiswa(i) S1, secara umum kita ambilnya 4 tahun kan?, casenya yang umum aja bukan yang lulus cepet atau mahasiswa abadi. Awalnya lulus SMA, dan kita masuk kuliah. Sama sama orang baru, sama sama mencari ikatan baru, akhirnya terbentuklah banyak ikatan. Benar?. Ada yang HMJ, ada BEM, LSO de el el, iya lah. Tapi yang paling dekat tentu pertemanan.

Dalam levelku, pertemanan itu macam macam.
Paling low grade ya sekedar tau. Kira kira yang kali kita di tanya
"Eh, kenal si A ga?"
"Oh, yang rambutnya ijo itu ya, iya tau"

Second grade nya yang sekedar kenal, know her/his name. But that is all, yang kalo ketemu cuma sama sama senyum
"Mau ke mana nih?"
"Ke WC, duluan ya"
"Iya ti ati"

Third grade yang emang teman. Yah, ini sih yang kita sering bareng. Istilahku sih lingkaran kita saling bersinggungan. Contoh nih, teman se angkatan, teman se kelas
"Makan yook rek"
"Oke, kapan?"
"Taon depan"

Fourth grade yang emang temen dekat, ya yang ini macem yang selalu bareng ke mana mana, biasanya ngumpul ber empat, berlima yang itu ituu terus. Selevel di bawah gank!.
"Ndul, gak mlebu ta?"
"Wenak turu ta. TA ojo lali"
"Telo"

Dan level teman yang paling atas, ada sahabat/sodara/pacar alias sahabatmu yang udah jadi kaya sodaramu bin bisa aja dia pacarmu! :-)
"Sakit ta?"
"Ora, kangen ae kursi RS"
"Wes waleh ta mangan suket, kok golek infus :V"
"Eh masamu (......)" #nangis

Hemm, noh klasifikasiku. Tapi secara umum ya kalau di mindsetku teman itu sodara. Asal yang ga sekedar kenal di aku aku, ntar di bilang SKSD lagi hahahh

Nah, one case aku temui. Temanku ini (grade antara teman dan teman dekat), dia punya sahabat yang selalu menghawatirkan dia, dan mantan sahabat (?) Yang dulu pernah ada konflik di antaranya.

Hem, namanya juga orang sma sama baru kenal (empat tahun kurang kan?) Adalah konflik. Temanku ini, panggil dia A. Berfikir bahwa konflik yang terjadi di tahun kedua itu sudah case closed. Udah selesai dan sekarang udah baik baik aja hubungan mereka, padahaaal realnya gimana yaa. Aku mau bilang masih buruk ntar di bilang sok tau dan suuudhon. Tapi emang keliatan

Semalam aku memikirkan temanku si A ini, menghawatirkan dia sebenarnya. Apakah selama ini dia memang baik baik saja, atau hanya pura pura baik baik saja?. Atas nama ego, haruskah sebuah "konflik" di case closed padahal lukanya mulai membusuk. Kaya orang terluka lalu di jahit, padahal lukanya masih kotor, sekarang infeksi.

Aku bukan kasihan pada si A, hanya saja aku mencoba peduli. Karena A selalu kasihan padaku, well dia melihatku sebagai orang yang kesepian, hahaha. Kasian sih emang aku kalo orang sampai melihatnya begitu. But well, as long as I face it, sebenarnya aku biasa aja, mungkin karena udah biasa. Dia bilang aku ga bisa merasakan ikatan  pertemanan_________
("maksudnya konflik ego, konflik antar teman sampai alay, sampai dendam dendaman, sampai busuk. In case emang pertemananku ga ada yang begitu. Kami Alhamdulillah bisa memaklumi, sehingga dengan sahabat sahabat itu, kami saling menjaga, we do not hurt each other, aku justru bingung, kalau kamu masih saling menyakiti dan mendahulukan ego sampai busuk, apakah itu yang namanya sahabat? Karena sahabat bagiku adalah dia yang ada selalu untukmu dan memaklumimu bahkan saat yang lain meninggalkanmu, bukan dia yang kalo ada konflik jadi busuk gitu. For me, kalau kamu masih menyimpan bangaki di hubungan kalian dan menyebut itu sebagai persahabatan yang sebenarnya, sorry aku ga level :-) ).
_________karena aku belum pernah ada di dlam nya, a.k.a aku ga punya temen hahaha, ya udah sih. Who care juga? Dia ga tau siapa aku, but sahabat/sodara ku tau kok. No matter the way they thinking about me, that do not affect at me at all.

Ini bukan sangkalan terhadap kata katamu, hanya saja aku sungguh menghawatirkanmu. Kalau boleh aku berbagi, dengarkan aku. Selesaikan masalah itu, sebelum begitu lulus. Dorr. Dalam kenangan yang tersisa adalah sakit, bukan hal baik.

Once again, are you sure, "is that what u call as friendship? " if yes, mu answer is, LOL hahahah

Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya