Kepadamu, yang berarti

Ini aku lagi, masih ingat kan? tentulah kamu masih ingat.

Hari ini tiba tiba saja tanpa ada angin kamu mengirimi aku pesan. hal yang sudah lama aku tunggu, hingga hatiku sudah lapuk dan memilih tak peduli.

Harusnya aku tertawa riang bukan, menerima pesan darimu itu istimewa, kenapa, karena itu kamu tentu saja, orang yang aku kira sudah pergi entah kemana.

Tapi nyatanya tidak A, aku biasa saja. aku masih tertawa tawa, tapi hatiku tidak. ini lebih karena aku terkejut kamu masih ingat padaku. teman yang sedang berdiri di sampigku hingga bertanya tanya, ada apa?, toh kemudian aku hanya bilang "ngga ada apa apa", karena memang A, ini tak seperti dulu lagi.

Aku sadar A, jika aku bertahan untuk menyukaimu pun tak ada gunanya, rasa suka ini tidak ada masa depan, bahkan jika kamu menyukaiku juga, tetap saja masih tidak ada masadepan. karena itu dengan sangat sadar aku memencet ctrl+alt+del di hatiku, dan meng-klik namamu untuk di end process. seluruh sukaku ini sudah berakhir (atau aku berharapnya begitu)

Baru saja jumat lalu, aku membicarakanmu dengan salah satu saudaraku di Lab. mengenang kamu lewat tulisan tulisan yang aku buat. kupikir aku masih akan merasakan gundahnya, namun ternyata sekarang sudah tidak.

Kamu belum membalas kembali chatku, seperti biasanya perlu waktu lima jam sebelum kamu kembali sekedar membalas "iya", tapi sekarang aku sudah tidak peduli. cukuplh bagiku tiga tahun ini menginagt kamu dengan segala kenangan yang baik itu.

Memang sudah waktunya namamu kuletakkan dalam box, dan menutupnya rapat. sekedar mengingatmu sebagai orang yang baik padaku, dan pernah membuat aku tertawa diam diam. kamu akan selallu istimewa A,  bahkan hingga sekarang aku belum menemukan lagi orang yang selalu ku sebut dalam sholat, seperti aku selalu menyebut namamu , dulu.

Comments

Popular posts from this blog

pengalaman mengurus surat keterangan bebas narkoba (SKBN).

Review : Serenade Biru Dinda

Mencari Jurnal di Universitas Brawijaya